Hai Sobat Perencana, Pada Kamis 6 September 2024 telah dilaksanakan Rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Wonosobo (TKPK). Rapat ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Wonosobo, Drs. Muhammad Albar.
Dalam rapat ini Bappeda Wonosobo menyampaikan tentang progres penanganan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Wonosobo yang tahun 2024 ini menurun dari 1,59 % ke 1,26 %. Sebagamana kita tahu kemiskinan ekstrem adalah kondisi ketidakberdayaan suatu masyarakat yang pengeluaran hariannnya menurut World Bank tidak lebih dari 1,5 Dolar atau setara dengan 30 ribu rupiah.
Dalam kesempatan ini Bappeda Wonosobo juga memaparkan pemanfaatan aplikasi Sistem Manajemen Kesejahteraan (Si Make) yang digunakan OPD untuk melaporkan kinerja penanggulangan kemiskinan daerah. Tools ini juga memberikan gambaran secara umum kondisi kemiskinan Wonosobo serta upaya yang sudah dilakukan Pemerintah Daerah. Tools ini dapat diakses di nangkis.id/wonosobo
BPS sebagai narasumber dalam rapat ini juga memberikan gambaran umum dan mendasar tentang kondisi kemiskinan serta analisis kemiskinan yang terjadi di Wonosobo. Kepala BPS di kesempatan tersebut memberikan saran penanggulangan kemiskinan agar angka kemiskinan di Wonosobo dapat menurun. Salah satunya adalah dengan memperkuat akses ekonomi yang inklusif bagi masyarakat Wonosobo. Hal ini dikarenakan secara nasional, indeks gini / ketimpangan cukup meningkat. Sejumlah penduduk dengan pengeluaran kelas menengah bergerak ke pengeluaran kelas bawah. Hal ini cukup menjadi perhatian.
Selanjutnya forum ini diakhiri dengan penegasan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo. Beliau menekankan pentingnya data terpadu yang harus segera diharmonisasikan. Data DTKS dan Data P3KE yang menjadi basis bagi penanganan kemiskinan memerlukan harmonisasi sehingga kualitas penanganan kemiskinan di Wonosobo semakin presisi.