Rakortek BRIDA 2023 dan Launcing Indeks Daya Saing Daerah (IDSD)

Pada tanggal 7-8 Februari 2023 Bappeda Kabupaten Wonosobo mengikuti Rakortek BRIDA dan Launching Indeks Daya Saing Daerah yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional di Jakarta.
Dalam pembukaan Rakortek tersebut, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan bahwa Pembinaan teknis kepada BRIDA diharapkan dapat membangun ekosistem inovasi di daerah sehingga masing-masing daerah dapat memecahkan permasalahan di masing-masing daerah. Selain itu juga membawa pola pikir berbasis IPTEK dan berbasis data atau sains based policy/evidence based policy dalam penyusunan strategi pembangunan serta pengambilan kebijakan untuk pembangunan di daerah. Penyusunan kebijakan dan pengambilan keputusan oleh Kepala Daerah sebaiknya dilandasi teori, data atau hasil riset yang kuat sehingga hasilnya bisa lebih tepat dan dapat dipertanggungjawabkan dalam mengatasi berbagai permasalahan daerah. Demikian juga sebaliknya hasil dari berbagai riset yang telah dilakukan agar dimanfaatkan dalam penyusunan kebijakan dan pengambilan keputusan.
Pada kesempatan itu, dilaunching data Indeks Daya Saing Daerah atau IDSD untuk semua daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Data IDSD diharapkan tidak dimaknai sebagai ajang perlombaan, tapi dimaknai sebagai cerminan kekurangan/kelemahan serta kelebihan/keunggulan daerah, yang kemudian dianalisa untuk menyusun strategi perbaikan lintas sektoral untuk perencanaan pembangunan tahun depan. Tujuan pengukuran IDSD adalah untuk memperoleh ukuran daya saing daerah yang komprehensif yang dapat merefleksikan tingkat produktifitas daerah. Hasil pengukuran IDSD tidak dimaknai sebagai positif-negatif atau tinggi-rendah, tapi dijadikan sebagai data dasar untuk melakukan berbagai perbaikan bagi berbagai sektor pembangunan di daerah yang masih belum optimal.
Kolaborasi antara Pemerintah Daerah dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional didorong dalam pemecahan berbagai permasalahan di daerah terutama dilakukan dengan membawa permasalahan untuk dicarikan solusinya ke BRIN dan kemudian membawa alternatif solusi berbasis riset dari BRIN tersebut untuk diaplikasikan di daerah. Demikian juga berlaku bagi pengembangan potensi unggulan daerah, berbagai hasil riset yang telah dilakukan oleh BRIN dapat dimanfaatkan untuk pengembangan potensi unggulan daerah, atau jika daerah membutuhkan riset tertentu sesuai potensi unggulan yang dimiliki daerah maka bisa dikerja samakan dengan BRIN.
Beberapa bentuk pendampingan BRIN kepada Pemerintah Daerah diantaranya pendampingan pembentukan kelembagaan Badan Riset dan Inovasi Daerah, pendampingan penyusunan Rencana Induk dan Peta Jalan Riset dan Inovasi Daerah, pengembangan Sumber Daya Manusia IPTEK, pendampingan analisis dan implementasi IDSD untuk kajian daerah serta layanan konsultasi terkait riset dan inovasi yang dibutuhkan bagi pemerintah daerah.
Di akhir acara, BRIN memberikan penugasan kepada Pemerintah Daerah diantaranya adalah agar mengecek data hasil pengukuran IDSD dan mengusulkan topik kajian berdasarkan hasil analisa data IDSD tersebut, selanjutnya BRIN akan melakukan pendampingan pemanfaatan hasil pengukuran IDSD tersebut. Penugasan lain kepada Pemerintah Daerah mengidentifikasi potensi/produk unggulan dan mengidentifikasi problem konkrit di daerah, lalu menetapkan riset yang akan dikerjasamakan dan memilih rencana mitra kerjasama di BRIN baik Organisasi Riset maupun Pusat Riset yang sesuai dengan kebutuhan kajian.
===========
Sobat Pembangunan, informasi lain bisa di akses :
Instagram :@bappeda.wonosobo
Facebook & Youtube : Bappeda Wonosobo
Twitter : @bappedawonosobo
WA : +6285172372727
===========